1. Sakit kepala karena ketegangan
Jenis sakit kepala ini yang paling umum dialami. Biasanya
rasa sakit berasal dari bagian belakang kepala kemudian bergerak ke depan.
Sakit kepala ini biasanya dialami pada bagian leher, kepala bagian belakang,
dan kepala. Untuk mengatasinya Anda bisa melakukan perubahan pada gaya
hidup atau pola makan, teknik relaksasi, terapi, atau mencoba mengurangi stres
dan ketegangan pada bagian kepala.
2. Sakit kepala campuran
Sakit kepala ini meliputi migrain dan sakit kepala akibat
ketegangan. Biasanya terjadi akibat perubahan hormon, faktor makanan,
lingkungan, dan stres. Untuk mengatasinya Anda harus dapat mengidentifikasi
pemicu sakit kepala ini. Misalkan jika pemicunya adalah makanan, maka Anda
harus membatasi makanan yang bisa menyebabkan sakit kepala ini.
3. Migrain
Tak ada yang benar-benar mengetahui penyebab migrain, atau
sakit kepala sebelah. Anggapan umum yang ada bahwa migrain disebabkan oleh
aktivitas otak yang tidak normal dan menyebabkan perubahan pada pembuluh darah
otak. Selain itu, faktor genetik juga disebut sebagai penyebab migrain. Sakit
kepala akibat migrain biasanya terjadi hanya pada satu bagian otak dan
seringkali sangat parah hingga berlangsung berjam-jam atau bahkan
berhari-hari. Ketika mengalami migrain, seseorang lebih baik mengonsumsi
obat migrain atau beristirahat. Jika migrain dipicu oleh cahaya, maka sebaiknya
penderita juga menjauhi cahaya sementara waktu.
4. Cluster
Pernah merasa sakit kepala hebat yang disertai rasa
terbakar atau menusuk-nusuk? Itu disebut cluster. Sakit kepala ini bisa terjadi
sebanyak dua atau tiga kali sehari. Sakit kepala ini pun bisa terjadi dan
bertahan hingga dua minggu. Hingga saat ini sakit kepala cluster tidak bisa diobati.
Perubahan gaya hidup, pola makan, dan penggunaan obat bisa dilakukan untuk
mengurangi rasa sakit yang diderita pasien.
5. Sinus
Sakit kepala sinus berhubungan dengan rasa sakit pada
tulang pipi, dahi, atau hidung. Biasanya sinus disertai dengan gerakan kepala
yang tiba-tiba. Kemunculan sinus biasanya dibarengi dengan sakit di bagian
hidung, rasa penuh di telinga, demam, dan pembengkakan wajah. Dokter biasanya
akan memberikan antibiotik, semprotan hidung kortikosteroid, obat OTC, atau
lainnya. Jika sakit kepala sinus disebabkan oleh kelainan struktur, maka jalan
terakhir adalah melalui operasi.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui perbedaan sakit kepala
dan bagaimana cara mengatasinya. Jangan lagi mengobati sakit kepala yang
berbeda dengan cara yang sama.
No comments:
Post a Comment